Minggu, 12 Juni 2016

STANDAR PROSEDUR OPERASI (SPO) BUDIDAYA DAN PASCAPANEN KEDELE



I.          IDENTIFIKASI SYARAT TUMBUH

1.         Tujuan :
1)         Menjamin bahwa usaha budidaya kedele dapat dioptimalkan.
2)         Mencegah kegagalan proses budidaya.
2.         Uraian Kegiatan :
1)         Pengamatan Iklim, antara lain :
a.         Curah hujan antara 600-1250 mm
b.         Temperatur antara 20-25 0 C
c.         Ketinggian lahan maksimum 900 m diatas permukaan laut
2)         Pelajari data tanah dan lokasi lahan antara lain :
a.         Jenis lahan adalah sawah bekas tanaman padi, tegalan bekas tanaman kacang-kacangan atau sayuran.
b.         Tingkat kemiringan tanah 10-35 derajat.
c.         Kesehatan tanah dan lingkungan : tidak bekas tanaman meninggalkan penyakit yang sama dengan tanaman kedele, lingkungan yang higienis, (tidak banyak tanaman yang sama atau kalau ada harus terawat dengan baik).
d.         Ketebalan humus tanah minimal 25 cm.
e.         Struktur tanah : gembur.
f.          Keasaman tanah (pH) 5,8-7,0
g.         Pengairan : air cukup, tidak berasal dari bekas air yang mengalir pada lokasi yang terserang penyakit, pemasukan dan pengeluaran air mudah.
h.         Tinggi tempat disesuaikan dengan jenis kedele yang ditanam karena berhubungan dengan pertumbuhan dan produktivitas serta pengaruhnya terhadap hama dan penyakit.
i.          Arah angin : hindari lahan yang berada dibawah tebing yang tinggi, cekungan, sompok (banyak pohon tinggi) agar arah angin dan sinar lancar sehingga mengurangi tingkat serangan penyakit.
j.          Strategisitas : mudah terjangkau transportasi, pengawasan mudah.
3)         Setiap satu musim tanam diadakan penilaian syarat tumbuh

II.        PERSIAPAN LAHAN

1.         Tujuan :
Memperoleh media tumbuh tanaman kedele yang gembur, subur, pengairan cukup, tanah tidak becek, bebas hama penyakit.
2.         Uraian Kegiatan :
1)         Sebelum kegiatan di lahan dimulai semua peralatan dan keperluan lainnya harus sudah dipersiapkan. Setengah jam sebelumnya pekerja baru diberi pengarahan tentang cara dan contoh kegiatan yang dilakukan.


2)         Pengolahan Tanah :
Didahului dengan pembersihan rumput dan sisa-sisa tanaman (bonggol batang) lain sebelumnya. Dilanjutkan dengan :
a.         Membajak atau Mencangkul dengan ketentuan :
a)         Pembukaan tanah total (tapis).
b)         Kedalaman lebih dari 25 cm.
c)         Tanah dibalik scara merata, menjadi bongkahan tanah, gulma mati, mendapat sinar matahari, hama penyakit dan zat-zat yang merugikan mati atau berkurang.
d)         Pembuatan saluran air dan tempat bedengan dilakukan setelah selang 4-7 hari dari waktu pembajakan. Bila tanah becek tidak perlu dibajak dahulu, langsung dicangkul untuk pembuatan saluran air dan bedengan.
e)         Bedengan dengan ukuran 200 cm dan panjang 1000 cm, untuk saluran air kanan kiri bedengan masing-masing 30 cm.tanah cangkulan untuk saluran air ditaruh didalam bakal bedeng lalu dikecroh.
b.         Pemupukan, pengapuran, pengobatan tanah :
Pupuk kandang 20-30 ton/ha, ditabur rata diatas bakal bedengan diteruskan dengan penaburan kapur pertanian (dolomit) secara merata sebanyak 2-4 ton/ha.
Urea : 100 kg/ha, TSP : 200 kg/ha.
Furadan (nematisida) : 40 kg/ha dicampur dan ditaburkan secara merata diatas bakal bedengan.
c.         Penyempurnaan bedengan
a)     Aduk tanah bakal bedeng hingga semua (kapur, pupuk, nematisida) bercampur didalam tanah dan calon bedengan menjadi lebih halus.
b)        Tutup calon bedengan tersebut dengan tanah kanan kiri bedeng sehingga bedeng lebih tinggi dan saluran air menjadi lebih dalam, sehingga lebar bagian bawah setelah menjadi bedengan menjadi 200 cm, panjang 1000 cm dan lebar saluran air antar bedengan 30 cm, tinggi 40-50 cm.
c)         Penutupan permukaan harus halus.

III.       PENANAMAN

1.         Tujuan :
Penanaman benih yang tepat waktu akan menyebabkan masa pertumbuhan vegetatif tidak terganggu, sehingga dapat diharapkan produktivitas dan perkembangan tanaman kedele dapat dioptimalkan.
2.         Uraian Tugas :
Semua perlengkapan harus sudah disiapkan sebelumnya. Setengah jam sebelum pekerjaan dimulai pekerja baru diberi pengarahan dan contoh yang benar dari kegiatan yang akan dikerjakan. Lubangi bedengan sedalam 5-7 cm, diberi kompos 1 sendok makan per lubangnya.

1)         Perlakuan benih :
Pilih benih yang benar-benar sehat dan normal bentuknya dengan kriteria:
a.         Daya tumbuh lebih dari 90 %
b.         Kecepatan tumbuh baik
c.         Murni
d.         Sehat
e.         Tidak tercampur dengan biji gulman / herba
f.          Biji bernas, mengkilat, tidak keriput
g.         Tidak terdapat luka bekas gigitan serangan  / ulat
2)         Waktu penanaman pagi dan sore
3)         Cara penanaman :
a.         Taruh satu-dua benih kedalam lubang bedengan.
b.         Tutup lubang tanaman dengan tanah saluran air atau samping bedengan sampai lubang tertutup rapat. Atau pada musim penghujan, bila penutupan dengan tanah dilakukan seperti diatas akan menambah kekuatan benih untuk berdiri sebab tanah disekitar lubang tidak segera habis terkikis oleh air hujan sampai benih tersebut akar dan batangnya sudah normal dan kuat.
c.         Taburi tanah yang disekitar benih yang telah ditanam dengan sevin dicampur katul untuk membunuh hama terutama ulat dari tanah, untuk 1 ha lahan 2 kg Sevin + 20-25 kg katul, dan nematisida furadan 10 kg/ha untuk mencegah ulat tanah dan bisul akar.

IV.       PEMELIHARAAN

1.         Tujuan :
Menjaga dan menjamin tanaman kedele agar terhindar dari hama dan penyakit pertumbuhan dan perkembangan maksimal sehingga produktivitas dapat dioptimalkan baik dari segi hasil produksi maupun mutu dari kualitas kedele.
2.         Uraian Kegiatan :
Sebelum kegiatan dilakukan semua peralatan disiapkan setengah jam sebelum kerja, pekerja baru diberi pengarahan dan contoh mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
1)         Penyiraman / pengairan
a.         Untuk benih yang baru ditanam perlu disiram air bila tidak turun hujan agar tidak layu, kering dan mati.
b.       Bila bedengan masih basah tidak perlu dilep air tetapi harus tetap disiram
c.       Bila pohon sudah mulai terbentuk, akar sudah mulai menjalar, tidak perlu disiram tetapi dilep lewat saluran air diantara bedengan, air setengah tinggi bedengan (bila musim kemarau).
d.         Bila air sudah kelihatan meresap sampai atas bedeng, air harus segera dibuang karena genangan air bisa menjadi tempat berkembangnya jamur yang merugikan tanaman tersebut.
e.         Semakin besar tanaman semakin berkurang kebutuhan airnya.
2)         Penyulaman
a.       Setelah tanam perlu dicek keliling lahan untuk mengetahui tanaman yang mati dan perlu segera diganti dengan benih yang baru. Kegiatan ini rutin dilakukan sampai umur 10 HST.
b.         Untuk memacu pertumbuhan benih sulaman perlu diberi pupuk susulan dengan perbandingan NPK dan air = 40 gr : 10 lt disiramkan dilubang sekitar tanaman 0,25 lt/lubang.
3)         Pemupukan susulan / tambahan
untuk memacu pertumbuhan diperlukan pemupukan tambahan berupa pupuk daun bersamaan PHT, Urea, TSP, KCL ( bila perlu ) dan NPK yang dicairkan. Untuk sekali ngecor dibutuhkan + 15 kg NPK dapat dilakukan 5-7 hari sekali sampai 3-4 kali tergantung kondisi tanaman.
4)         Penyiangan
a.       Gulma tetap bisa tumbuh dilubang disekitar tanaman, maka dari itu perlu dicabut sampai bersih dan tepat waktu karena disamping mengganggu pertumbuhan tanaman bila terlalu besar akar gulma tersebut bisa membelit akar tanaman kedele sehingga bila dicabut bisa ikut memutuskan akar tanaman kedele.
b.         Cara mencabut gulma harus hati-hati yaitu dengan cara jari tangan kiri menjepit batang tanaman, tangan kanan mencabut gulma, hal ini bisa mengurangi goncangan dan putusnya akar tanaman kedele. Untuk menghemat waktu dan kegiatan ini bisa dilakukan bersamaan dengan saat pemupukan.
c.         Penyiangan rumput yang tumbuh di saluran air, pematang dan samping bedeng, dilakukan pada saat tanaman berusia sekitar 1,5-2,5 bulan dengan cara dicangkul mengambang dan ditaruh sementara di tengah saluran air, setelah rumput (gulma) tersebut mati, dicangkul lagi diletakan di salah satu sisi bedengan.

V.        PENGENDALIAN HAMA TERPADU

            1.         Tujuan :
1)         Mencegah tanaman dari serangan hama penyakit.
2)         Menghasilkan cara pencegahan yang tepat terhadap hama penyakit tanaman secara optimal dan efisien.
3)         Memberikan pedoman dalam identifikasi hama dan penyakit tanaman serta cara pengendalian.
2.         Uraian Kegiatan :
Sebelum kegiatan PHT dimulai semua peralatan dan jenis obat-obatan tanaman yang akan digunakan sudah harus disiapkan sesuai dengan lahan dan umur tanaman. Setengah jam sebelum penyemprotan, pekerja harus diberi pengarahan tentang hama dan penyakit serta jenis obat untuk mengatasinya termasuk dosis dan cara penyemprotan. Pekerja harus memakai baju lengan panjang, sarung tangan dan masker. Seminggu sekali ketua mengecek kegiatan PHT.

VI.       PENENTUAN SAAT PANEN DAN PEMANENAN 

            1.         Tujuan :
1)         Menghasilkan biji kedele yang memenuhi standar mutu
2)         Mencegah adanya pemanenan kedele yang tidak tepat waktu dan kerusakan kedele akibat salah panen
2.         Uraian Kegiatan :
1)       Setelah tanaman berumur 80-90 hari setelah tanam, biasanya sudah ada biji yang mulai masak, amati terus tingkat kematangan, warna daun kuning, warna biji sudah merata coklat, maka saat inilah saat yang tepat untuk mulai dipanen.
2)         Sebelum panen dimulai, persiapan perlengkapan panen secukupnya.
3)       Setengah jam sebelum kegiatan dimulai, pekerja baru diberi pengarahan dan contoh cara panen yang benar.
4)         Panen dilakukan saat embun sudah hilang dan tidak hujan.
5)       Rumpun kedele dipotong dengan sabit dan brangkasannya ditaruh terbalik dilahan panen (bila tidak hujan). Brangkasan diletakan terbalik dilantai jemur dan ditutup plastic (bila turun hujan)
6)      Lakukan pengeringan dengan menjemur brangkasan tersebut diatas lantai jemur yang terbuat dari semen. Penjemuran dilakukan selama 2-3 hari (sampai polong kedele mudah pecah dan siap untuk dibijikan).

VII.     PASCA PANEN

            1.         Tujuan :
Memperoleh biji kedele yang benar-benar bersih, tidak rusak dan sesuai mutu yang diinginkan
            2.         Uraian Kegiatan :
Sebelum kegiatan dimulai semua peralatan dan perlengkapan disiapkan seperlunya atau secukupnya. Setengah jam sebelum pekerjaan dimulai pekerja baru diberi pengarahan dan contoh yang benar mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
1)     Perontokan biji kedele dari brangkasnya dengan cara dipukul-pukul menggunakan pemukul dari kayu. Jangan lupa memberi alas plastik pada saat perontokan atau gunakan alat perontok padi.
2)       Pisahkan biji dari sisa brangkasan, kotoran dan lainnya dengan cara ditampi sampai menghasilkan biji yang bersih.
3)         Biji-biji yang busuk dan luka bekas gigitan hama sebaiknya dibuang agar tidak menurunkan kualitas.
4)         Biji yang bersih dikeringkan sampai kadar airnya dibawah 14 %
a.         Biji dengan kadar air 10 % dapat tahan 3 tahun
b.         Biji dengan kadar air 12 – 12,5 % dapat tahan 2 tahun
c.         Biji dengan kadar air 13 - 14 % dapat tahan 1 tahun
d.         Biji dengan kadar air 15 % dapat tahan 3 bulan
5)         Suhu pengeringan < 43  0 C untuk benih dan 60 0 C untuk konsumsi.
6)        Biji kedele dikemas dalam karung atau plastik yang bersih dan tidak rusak, tiap kemasan diberi label informasi tentang jenis kedele, mutu, ukuran berat, tanggal produksi dan nama alamat produsen.
7)         Hasil kedele ditimbang dengan cermat.

VIII     SANITASI

            1.         Tujuan:
1)         Menjaga unit penanganan sortasi dan pengepakan biji kedele tetap terjaga kebersihannya.
2)         Mencegah kontaminasi biji kedele dari kotoran, benda asing, bahan berbahaya, organisme dan mikroorganisme
            2.         Uraian Kegiatan :
1)         Setengah jam sebelum kegiatan dimulai, pekerja baru diberi pengarahan dan latihan singkat mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
2)         Semua peralatan atau perlengkapan sortasi dan pengepakan dibersihkan tiap kali akan dipakai, termasuk tempatnya.
3)         Tempat penanganan sortasi dan penempatan dijaga tetap kering sebelum dan selama proses berlangsung
4)         Limbah dikumpulkan ditempat sampah dan dibuang tiap 2 jam
5)         Sebelum dan sesudah sortasi dan pengepakan tangan harus dicuci.
6)         Saat sortasi berlangsung dilarang meludah, makan dan merokok di ruang sortasi.
7)         Jauhkan bahan-bahan kimia dari ruang sortasi
8)         Hindarkan ruang sortasi dari tikus, ayam, burung dan hewan lain
                        9)         Setiap bulan diadakan pengecekan sanitasi.
 (Ahmad Hidayat, PMHP Ahli Madya Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar