I. IDENTIFIKASI SYARAT TUMBUH
1. Tujuan :
1) Menjamin bahwa usaha budidaya kedele dapat dioptimalkan.
2) Mencegah kegagalan proses budidaya.
2. Uraian Kegiatan :
1) Pengamatan
Iklim, antara lain :
a. Curah hujan antara 600-1250 mm
b. Temperatur
antara 20-25 0 C
c. Ketinggian
lahan maksimum 900 m diatas permukaan laut
2) Pelajari
data tanah dan lokasi lahan antara lain :
a. Jenis lahan adalah sawah bekas tanaman padi, tegalan bekas
tanaman kacang-kacangan atau sayuran.
b. Tingkat kemiringan tanah 10-35 derajat.
c. Kesehatan tanah dan lingkungan : tidak bekas tanaman
meninggalkan penyakit yang sama dengan tanaman kedele, lingkungan yang
higienis, (tidak banyak tanaman yang sama atau kalau ada harus terawat dengan
baik).
d. Ketebalan humus tanah minimal 25 cm.
e. Struktur tanah : gembur.
f. Keasaman tanah (pH) 5,8-7,0
g. Pengairan : air cukup, tidak berasal dari bekas air yang
mengalir pada lokasi yang terserang penyakit, pemasukan dan pengeluaran air
mudah.
h. Tinggi tempat disesuaikan dengan jenis kedele yang ditanam
karena berhubungan dengan pertumbuhan dan produktivitas serta pengaruhnya
terhadap hama dan penyakit.
i. Arah angin : hindari lahan yang berada dibawah tebing yang
tinggi, cekungan, sompok (banyak pohon tinggi) agar arah angin dan sinar lancar
sehingga mengurangi tingkat serangan penyakit.
j. Strategisitas : mudah terjangkau transportasi, pengawasan
mudah.
3) Setiap
satu musim tanam diadakan penilaian syarat tumbuh
II. PERSIAPAN LAHAN
1. Tujuan :
Memperoleh media tumbuh tanaman kedele yang
gembur, subur, pengairan cukup, tanah tidak becek, bebas hama penyakit.
2. Uraian Kegiatan :
1) Sebelum kegiatan di lahan dimulai semua peralatan dan
keperluan lainnya harus sudah dipersiapkan. Setengah jam sebelumnya pekerja baru diberi pengarahan tentang cara dan
contoh kegiatan yang dilakukan.
2) Pengolahan
Tanah :
Didahului dengan pembersihan rumput dan
sisa-sisa tanaman (bonggol batang) lain sebelumnya. Dilanjutkan dengan :
a. Membajak
atau Mencangkul dengan ketentuan :
a) Pembukaan tanah total (tapis).
b) Kedalaman lebih dari 25 cm.
c) Tanah dibalik scara merata, menjadi
bongkahan tanah, gulma mati, mendapat sinar matahari, hama penyakit dan zat-zat
yang merugikan mati atau berkurang.
d) Pembuatan saluran air dan tempat
bedengan dilakukan setelah selang 4-7 hari dari waktu pembajakan. Bila tanah
becek tidak perlu dibajak dahulu, langsung dicangkul untuk pembuatan saluran
air dan bedengan.
e) Bedengan dengan ukuran 200 cm dan
panjang 1000 cm, untuk saluran air kanan kiri bedengan masing-masing 30
cm.tanah cangkulan untuk saluran air ditaruh didalam bakal bedeng lalu
dikecroh.
b. Pemupukan,
pengapuran, pengobatan tanah :
Pupuk kandang 20-30 ton/ha, ditabur rata diatas
bakal bedengan diteruskan dengan penaburan kapur pertanian (dolomit) secara merata sebanyak 2-4
ton/ha.
Urea : 100 kg/ha, TSP : 200 kg/ha.
Furadan (nematisida)
: 40 kg/ha dicampur dan ditaburkan secara merata diatas bakal bedengan.
c. Penyempurnaan
bedengan
a) Aduk tanah bakal bedeng hingga semua (kapur, pupuk,
nematisida) bercampur didalam tanah dan calon bedengan menjadi lebih halus.
b) Tutup calon bedengan tersebut dengan tanah kanan kiri bedeng
sehingga bedeng lebih tinggi dan saluran air menjadi lebih dalam, sehingga
lebar bagian bawah setelah menjadi bedengan menjadi 200 cm, panjang 1000 cm dan
lebar saluran air antar bedengan 30 cm, tinggi 40-50 cm.
c) Penutupan permukaan harus halus.
III. PENANAMAN
1. Tujuan :
Penanaman benih yang tepat waktu akan menyebabkan
masa pertumbuhan vegetatif tidak terganggu, sehingga dapat diharapkan
produktivitas dan perkembangan tanaman kedele dapat dioptimalkan.
2. Uraian
Tugas :
Semua perlengkapan harus sudah disiapkan
sebelumnya. Setengah jam sebelum pekerjaan dimulai pekerja baru diberi
pengarahan dan contoh yang
benar dari kegiatan yang akan dikerjakan. Lubangi bedengan sedalam 5-7 cm,
diberi kompos 1 sendok makan per lubangnya.
1) Perlakuan
benih :
Pilih benih yang benar-benar sehat dan normal
bentuknya dengan kriteria:
a. Daya
tumbuh lebih dari 90 %
b. Kecepatan
tumbuh baik
c. Murni
d. Sehat
e. Tidak
tercampur dengan biji gulman / herba
f. Biji
bernas, mengkilat, tidak keriput
g. Tidak
terdapat luka bekas gigitan serangan /
ulat
2) Waktu penanaman pagi dan sore
3) Cara penanaman :
a. Taruh satu-dua benih kedalam lubang bedengan.
b. Tutup lubang tanaman dengan tanah saluran air atau samping
bedengan sampai lubang tertutup rapat. Atau pada musim penghujan, bila penutupan dengan tanah dilakukan seperti
diatas akan menambah kekuatan benih untuk berdiri sebab tanah disekitar lubang
tidak segera habis terkikis oleh air hujan sampai benih tersebut akar dan
batangnya sudah normal dan kuat.
c. Taburi
tanah yang disekitar benih yang telah ditanam dengan sevin dicampur katul untuk
membunuh hama
terutama ulat dari tanah, untuk 1 ha lahan 2 kg Sevin + 20-25 kg katul,
dan nematisida furadan 10 kg/ha untuk mencegah ulat tanah dan bisul akar.
IV. PEMELIHARAAN
1. Tujuan :
Menjaga dan menjamin tanaman kedele agar
terhindar dari hama
dan penyakit pertumbuhan dan perkembangan maksimal sehingga produktivitas dapat
dioptimalkan baik dari segi hasil produksi maupun mutu dari kualitas kedele.
2. Uraian Kegiatan :
Sebelum kegiatan dilakukan semua peralatan
disiapkan setengah jam sebelum kerja, pekerja baru diberi pengarahan dan contoh
mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
1) Penyiraman
/ pengairan
a. Untuk
benih yang baru ditanam perlu disiram air bila tidak turun hujan agar tidak
layu, kering dan mati.
b. Bila
bedengan masih basah tidak perlu dilep air tetapi harus tetap disiram
c. Bila
pohon sudah mulai terbentuk, akar sudah mulai menjalar, tidak perlu disiram
tetapi dilep lewat saluran air diantara bedengan, air setengah tinggi bedengan
(bila musim kemarau).
d. Bila
air sudah kelihatan meresap sampai atas bedeng, air harus segera dibuang karena
genangan air bisa menjadi tempat berkembangnya jamur yang merugikan tanaman
tersebut.
e. Semakin
besar tanaman semakin berkurang kebutuhan airnya.
2) Penyulaman
a. Setelah
tanam perlu dicek keliling lahan untuk mengetahui tanaman yang mati dan perlu
segera diganti dengan benih yang baru. Kegiatan ini rutin dilakukan sampai umur
10 HST.
b. Untuk
memacu pertumbuhan benih sulaman perlu diberi pupuk susulan dengan perbandingan
NPK dan air = 40 gr : 10 lt disiramkan dilubang sekitar tanaman 0,25 lt/lubang.
3) Pemupukan
susulan / tambahan
untuk memacu pertumbuhan diperlukan pemupukan
tambahan berupa pupuk daun bersamaan PHT, Urea, TSP, KCL ( bila perlu ) dan NPK
yang dicairkan. Untuk sekali ngecor dibutuhkan + 15 kg NPK dapat
dilakukan 5-7 hari sekali sampai 3-4 kali tergantung kondisi tanaman.
4) Penyiangan
a. Gulma
tetap bisa tumbuh dilubang disekitar tanaman, maka dari itu perlu dicabut
sampai bersih dan tepat waktu karena disamping mengganggu pertumbuhan tanaman
bila terlalu besar akar gulma tersebut bisa membelit akar tanaman kedele
sehingga bila dicabut bisa ikut memutuskan akar tanaman kedele.
b. Cara
mencabut gulma harus hati-hati yaitu dengan cara jari tangan kiri menjepit
batang tanaman, tangan kanan mencabut gulma, hal ini bisa mengurangi goncangan
dan putusnya akar tanaman kedele. Untuk menghemat waktu dan kegiatan ini bisa
dilakukan bersamaan dengan saat pemupukan.
c. Penyiangan
rumput yang tumbuh di saluran air, pematang dan samping bedeng, dilakukan pada
saat tanaman berusia sekitar 1,5-2,5 bulan dengan cara dicangkul mengambang dan
ditaruh sementara di tengah saluran air, setelah rumput (gulma) tersebut mati,
dicangkul lagi diletakan di salah satu sisi bedengan.
V. PENGENDALIAN HAMA TERPADU
1. Tujuan
:
1) Mencegah tanaman dari serangan hama
penyakit.
2) Menghasilkan cara pencegahan yang tepat
terhadap hama penyakit tanaman secara optimal dan efisien.
3) Memberikan pedoman dalam identifikasi
hama dan penyakit tanaman serta cara pengendalian.
2. Uraian Kegiatan :
Sebelum kegiatan PHT dimulai semua peralatan dan
jenis obat-obatan tanaman yang akan digunakan sudah harus disiapkan sesuai dengan lahan dan umur tanaman. Setengah jam
sebelum penyemprotan, pekerja harus diberi pengarahan tentang hama dan penyakit serta jenis obat untuk
mengatasinya termasuk dosis dan cara penyemprotan. Pekerja harus memakai baju lengan panjang, sarung
tangan dan masker. Seminggu
sekali ketua mengecek kegiatan PHT.
VI. PENENTUAN SAAT PANEN DAN PEMANENAN
1. Tujuan
:
1) Menghasilkan biji kedele yang memenuhi
standar mutu
2) Mencegah adanya pemanenan kedele yang
tidak tepat waktu dan kerusakan kedele akibat salah panen
2. Uraian Kegiatan :
1) Setelah tanaman berumur 80-90 hari setelah tanam, biasanya
sudah ada biji yang mulai masak, amati terus tingkat kematangan, warna daun
kuning, warna biji sudah merata coklat, maka saat inilah saat yang tepat untuk
mulai dipanen.
2) Sebelum panen dimulai, persiapan perlengkapan panen
secukupnya.
3) Setengah jam sebelum kegiatan dimulai, pekerja baru diberi
pengarahan dan contoh cara panen yang benar.
4) Panen dilakukan saat embun sudah hilang dan tidak hujan.
5) Rumpun kedele dipotong dengan sabit dan brangkasannya
ditaruh terbalik dilahan panen (bila tidak hujan). Brangkasan diletakan terbalik dilantai jemur dan
ditutup plastic (bila turun hujan)
6) Lakukan pengeringan dengan menjemur brangkasan tersebut
diatas lantai jemur yang terbuat dari semen. Penjemuran dilakukan selama 2-3
hari (sampai polong kedele mudah pecah dan siap untuk dibijikan).
VII. PASCA PANEN
1. Tujuan :
Memperoleh biji kedele yang benar-benar
bersih, tidak rusak dan sesuai mutu yang diinginkan
2. Uraian
Kegiatan :
Sebelum kegiatan dimulai semua peralatan dan
perlengkapan disiapkan seperlunya atau secukupnya. Setengah jam sebelum
pekerjaan dimulai pekerja baru diberi pengarahan dan contoh yang benar mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan.
1) Perontokan biji kedele dari brangkasnya
dengan cara dipukul-pukul menggunakan pemukul dari kayu. Jangan lupa memberi alas plastik pada saat
perontokan atau gunakan alat perontok padi.
2) Pisahkan biji dari sisa brangkasan,
kotoran dan lainnya dengan cara ditampi sampai menghasilkan biji yang bersih.
3) Biji-biji yang busuk dan luka bekas
gigitan hama sebaiknya dibuang agar tidak menurunkan kualitas.
4) Biji yang bersih dikeringkan sampai
kadar airnya dibawah 14 %
a. Biji dengan kadar air 10 % dapat tahan
3 tahun
b. Biji dengan kadar air 12 – 12,5 % dapat
tahan 2 tahun
c. Biji dengan kadar air 13 - 14 % dapat
tahan 1 tahun
d. Biji dengan kadar air 15 % dapat tahan
3 bulan
5) Suhu pengeringan < 43 0 C untuk benih dan 60 0 C
untuk konsumsi.
6) Biji kedele dikemas dalam karung atau plastik
yang bersih dan tidak rusak, tiap kemasan diberi label informasi tentang jenis
kedele, mutu, ukuran berat, tanggal produksi dan nama alamat produsen.
7) Hasil kedele ditimbang dengan cermat.
VIII SANITASI
1. Tujuan:
1) Menjaga unit penanganan sortasi dan
pengepakan biji kedele tetap terjaga kebersihannya.
2) Mencegah kontaminasi biji kedele dari
kotoran, benda asing, bahan berbahaya, organisme dan mikroorganisme
2. Uraian Kegiatan :
1) Setengah jam sebelum kegiatan dimulai,
pekerja baru diberi pengarahan dan latihan singkat mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan.
2) Semua peralatan atau perlengkapan
sortasi dan pengepakan dibersihkan tiap kali akan dipakai, termasuk tempatnya.
3) Tempat penanganan sortasi dan
penempatan dijaga tetap kering sebelum dan selama proses berlangsung
4) Limbah dikumpulkan ditempat sampah dan
dibuang tiap 2 jam
5) Sebelum dan sesudah sortasi dan
pengepakan tangan harus dicuci.
6) Saat sortasi berlangsung dilarang
meludah, makan dan merokok di ruang sortasi.
7) Jauhkan bahan-bahan kimia dari ruang
sortasi
8) Hindarkan ruang sortasi dari tikus,
ayam, burung dan hewan lain
9) Setiap
bulan diadakan pengecekan sanitasi.(Ahmad Hidayat, PMHP Ahli Madya Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar