Selasa, 07 Juni 2016

CARA BERTANI YANG BAIK (CBB) dan CARA PENANGANAN YANG BAIK (CPB)



Konsep Cara Bertani yang Baik

Tujuan dari CBB terdiri dalam mengurangkan kemungkinan pencemaran dari tanaman yang dapat membahayakan keamanan pangan dari sayur-sayuran atau buah-buahan, atau kesegarannya untuk konsumsi dan pengolahan di kemudian. CBB adalah serangkaian prinsip, peraturan dan rekomendasi teknis, yang berlaku pada pelbagai tahapan produksi, dengan tujuan untuk menyediakan produk yang aman untuk dikonsumsi secara langsung atau pengolahan pangan pertanian. Tujuan utama dari penerapannya adalah untuk menawarkan produk berkualiti tinggi dan aman ke pasar.

Konsep Cara Pengolahan yang Baik

Risiko mencemarkan produk setelah panen adalah tinggi, sejak penanganan adalah kerap kali, dan produk mempunyai lebam dan area yang terpapar oleh serangan mikroorganisma. Selain itu, keadaan di area pengemasan dan input yang dipergunakan dalam proses yang berkenaan faktor-faktor risiko. Cara Pengolahan yang baik adalah dasar untuk mendapatkan produk yang aman untuk dimakan oleh manusia, dengan memberikan perhatian pada kebersihan dan keamanan penangan selama pengemasan, penyimpanan, pengangkutan dan pengolahan, yang diperlukan.

Dampak positif dari CBB kepada produsen skala kecil

  • Membolehkannya mempersiapkan untuk diekspor ke pasar yang meminta dan mempunyai akses kepada mereka pada masa akan datang.
  • Mendapatkan produk yang berbeda oleh mutu dan keamanan, yang dapat perintah harga yang lebih baik.
  • Pengendalian proses produksi untuk mendapatkan informasi yang lebih baik dan lebih lanjut mengenai proses itu sendiri, sebagai hasil dari analisa laboratorium dan penyimpanan catatan (mampu telusur/traceability).
  • Pengurangan risiko dalam membuat keputusan, sebagai akibat dari perbaikan pengelolaan (administrasi dan pengendalian staf, input, fasilitas, dll) dari usaha tani dalam aspek produksi dan keuangan.
  • Meningkatkan daya saing melalui pengurangan biaya (meningkatkan penggunaan input, pengurangan dalam jam kerja dan waktu yang hilang, dan lain-lain).
Peningkatan mutu kehidupan pekerja melalui:
  • Pelatihan dalam penanganan pestisida, pengelolaan hama dan pengurangan risiko keracunan
  • Peningkatan keadaan kebersihan personal yang dijamin oleh majikan dengan adanya toilet dan air minum.
  • Peningkatan dalam harga diri para pekerja, kerana mereka akan merasa mampu mencapai tujuan, mencapai pengakuan yang lebih tinggi dan mempunyai akses ke pasar yang baru, dan lain-lain (FAO, 2004).

 Dampak negatif dari CBB kepada produsen skala kecil

  • Eksistensi hambatan yang luas diantara pertanian konvensional dan yang berorientasi ekspor tidak termasuk produsen yang tidak menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
  • Dalam jangka waktu yang pendek, pelaksanaan CBB cenderung meningkatkan biaya proses produksi, memberikan biaya penyesuaian awal dan kekurangan kapasiti untuk menghadapinya. (FAO, 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar